Saya adalah seseorang yang senang sekali berimajinasi, mencari pemuasan-pemuasan dari keinginan saya lewat cerita yang saya buat dalam dunia saya sendiri. Hal itu rupanya berpengaruh terhadap dunia nyata yang sedang saya tempati sekarang.
Secara pelan pelan, saya mulai memberi target dalam hidup saya, mulai dari yang mudah, hingga ke hal yang mustahil sekalipun.
Terdengar bodoh memang, tapi saya selalu percaya jika tidak ada satupun hal di dunia ini yang tidak bisa kita lakukan asalkan memiliki keyakinan yang kuat.
Jadi saya mulai berjalan dengan itu, hingga akhirnya saya terjebak dalam obsesi-obsesi yang secara tidak langsung mengekang hidup saya.
Untungnya, saat itu ada yang menyadarkan saya. memberitahu jika saya terlalu memberi standar yang tinggi untuk sebuah rasa kebahagiaan.
Contohnya seperti saya akan bahagia jika saya memiliki ini, itu, dan bla bla bla (sebuah hal yang tak akan ada habisnya). Padahal semua itu hanya ilusi ilusi yang saya buat sendiri.
Beliau bilang, hidup itu bukan tentang mencapai apa, atau menjadi apa. tapi lebih seperti, bisakah kita menikmatinya? apapun keadaannya.
Percayalah, semuanya ilusi. Impian dan obsesi tidak selalu menjadi jalan untuk mendapat kepuasan, bahkan kadang justru menjadi hambatan untuk merasa bahagia.
Jadi jika mereka saja bisa merasa bahagia dengan hidup apa adanya, lalu mengapa diri ini selalu terjebak dalam perasaan kurang kurang dan kurang.
Ya, kembali ke point tadi, kadang diri ini terlalu memberi standar yang tinggi untuk sebuah rasa kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar